Salah satu aspek yang menjadi pertimbangan brand dalam memilih influencer untuk keperluan kolaborasi adalah kredibilitasnya. Kredibilitas influencer dapat dibangun melalui beberapa cara, namun yang paling sering menjadi sorotan brand adalah portfolio yang bisa dilihat di link in bio.
Dari portofolio, pihak brand bisa mengetahui campaign apa saja yang pernah dijalankan influencer dan bagaimana performanya. Kini, portofolio pun bisa dicantumkan pada link in bio akun media sosial. Apa itu link in bio?
Mengenal Apa Itu Link in Bio
Link in bio adalah sebuah tautan yang dapat diklik dan tercantum pada bio profil akun media sosial. Setelah diklik, tautan akan mengarah ke halaman web lain sesuai keinginan pemilik akun. Produk Link in bio ini memiliki kesamaan seperti Linktree, Desty Page dan Milkshake yang sudah sering kamu ketahui. Nah, link ini dapat dimanfaatkan oleh influencer untuk menampilkan portofolionya.
Cara ini dapat berjalan di media sosial seperti Facebook, Twitter, hingga Instagram. Di Instagram, kamu bahkan bisa mencantumkan link di Instagram Stories. Dengan catatan, kamu sudah punya followers lebih dari 10.000.
Tips Membangun portfolio untuk Influencer
Oke, sekarang kamu sudah mengetahui apa itu link in bio dan bagaimana tautan tersebut bisa menjadi suatu cara untuk menampilkan portofolio. Namun, sebenarnya, bagaimana cara terbaik untuk menyusun portofolio itu sendiri?
Tidak ada patokan khusus dalam menyusun portofolio bagi influencer, bahkan tiap influencer bisa punya pendekatan yang berbeda-beda. Sebagai permulaan, kamu bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini.
Tampilkan jumlah followers di media sosial
Salah satu indikator yang dilihat oleh brand saat memilih influencer adalah jumlah followers. Dari jumlah followers, brand bisa memperkirakan jangkauan audiens. Makanya, cantumkan jumlah followers di setiap media sosial. Kemudian, jangan lupa sertakan statistik media sosialmu, terutama yang berhubungan dengan engagement.
Sajikan demografi audiens
Jumlah bukanlah satu-satunya metrik yang dilihat brand dari followers seorang influencer, tapi mereka juga melihat demografinya. Katakanlah ada dua influencer; satu punya 10.000 followers dengan target audiens pecinta alam, dan satunya lagi punya 25.000 followers dengan target audiens penghobi masak. Sebuah brand yang menyediakan perlengkapan outdoor pasti akan lebih condong pada influencer pertama.
Ini karena influencer pertama punya target audiens yang mirip dengan brand. Meski kedua tipe target audiens di atas bisa saja beririsan, tapi leads akan lebih mudah diukur dengan influencer yang demografi followers-nya sama atau mirip dengan target pasar brand.
Gunakan desain yang menarik
Meski terdengarnya sepele, desain portofolio bisa sangat mempengaruhi brand saat memilih influencer. Desain yang menarik dan rapi akan membuat brand mudah mempelajari portofolio. Pastikan juga desain yang kamu pilih sesuai dengan personal branding. Jadi, brand bisa langsung mendapat gambaran seperti apa konten yang akan kamu unggah saat kolaborasi nanti.
Testimonial dari brand yang sudah pernah berkolaborasi
Ini adalah bagian terpenting dalam sebuah portofolio. Adanya testimonial dari brand atau klien yang pernah berkolaborasi akan memudahkan brand mengukur performa mu. Bukan cuma itu, testimonial juga akan meningkatkan kredibilitas sebagai seorang influencer. Selain testimonial dari brand, kamu juga bisa mencantumkan pencapaian lain yang bisa menarik perhatian brand.
Nah, setelah kamu punya portofolio yang oke, segera sertakan pada akun media sosialmu dengan link in bio. Tak hanya pada media sosial, kamu juga bisa mencantumkan link portofolio di dashboard yang ada pada influencer marketing platform seperti Allstars Indonesia.
Bantu Portfolio Sharing, Allstars Luncurkan Fitur Baru “Allstars Bio”
Allstars Indonesia akan meluncurkan fitur baru, yaitu Allstars Bio. Fitur baru ini memungkinkan influencers untuk membuat mini webpage berisi portofolio yang dapat dibagikan di profil Instagram, TikTok, dan berbagai akun media sosial lainnya melalui link in bio.
Link in bio Allstars ini juga akan dilengkapi dengan konten yang clickable dan shopable, sehingga memudahkan influencer dalam mempresentasikan kontennya kepada brand. Untuk brand, fitur ini dapat dimanfaatkan untuk menggali informasi seputar influencer yang ingin dibidik.
Memang, keberadaan portofolio tidak dapat dipisahkan dari influencer. Tanpa portofolio yang bagus, brand akan sulit untuk mengukur kredibilitas dan performa influencer yang akan diajak berkolaborasi. Untuk itu, pastikan kamu punya portofolio yang disusun dengan baik dan rutin diperbarui, ya!
Untuk memudahkanmu membagikan portofolio, Allstars Indonesia punya fitur baru, Allstars Bio. Lewat fitur baru ini, kamu bisa membagikan link portofolio pada bio akun Instagram, Facebook, laman website, hingga pesan WhatsApp. Semuanya cukup dengan satu link in bio Allstars. Fitur Allstars Bio, satu halaman untuk semua kebutuhanmu!